LAPORAN PRAKTIKUM MK. IKHTIOLOGI FUNGSIONAL ANATOMI DAN MORFOLOGI IKAN

Abstrak
Praktikum anatomi dan morfologi ikan dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2016 di Laboratorium Biologi Makro, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui dan memahami anatomi serta morfologi beberapa jenis ikan. Kaitan morfologi mempunyai peran penting dalam sistematika untuk dijadikan dasar dalam menyusun sistem klasifikasi. Sedangkan, pendekatan anatomi dapat menunjukkan korelasi antara karakter anatomi dan karakter-karakter yang lain, sehingga dapat digunakan sebagai penguat dalam takson serta biasanya dapat diandalkan untuk membedakan jenis. Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah pengamatan secara langsung. Ikan yang diamati adalah ikan Lele (Clarias batrachus), ikan Bandeng (Chanos chanos), ikan Mas (Cyprinus carpio), ikan Tongkol (Auxis thazard), Ikan Belut (Monopterus albus) dan ikan Nila (Oreochromis niloticus).

Kata kunci : Anataomi, morfologi, ikhtiologi

PENDAHULUAN


Ikan merupakan organisme yang memiliki habitat air dengan stratifikasi yang beragam. Ikan diartikan sebgai binatang vertebrata berdarah dingin, yang pergerakan dan keseimbangan tubuhnya terutama menggunakan sirip dan umumnya bernapas dengan insang serta hidup dalam lingkungan air. Dalam klasifikasi taksonomi, ikan disatukan dalam kelas Pisces (Rahardjo et al 2011). Ikan memiliki jumlah spesies yang besar sehingga varisi bentuk dan ukuran juga sangat beragam.
Perairan daerah tropis merupakan perairan yang memiliki keanekaragaman jenis biota terkaya di dunia.Kekayaan Ikan Indonesia sangat tinggi, sekitar 8500 jenis ikan diperkirakan hidup di perairan Indonesia dan jumlah ini merupakan 45% dari jumlah global dunia (Budiman et al 2002). Sekitar 10% Ikan Indonesia hidup di perairan tawar dan payau sedangkan 90% hidup di laut (Genisa 2003)
Morfologi dan anatomi ikan merupakan dua hal penting untuk dipelajari dalam ikhtiologi. Kaitan morfologi mempunyai peran penting dalam sistematika untuk dijadikan dasar dalam menyusun sistem klasifikasi. Sedangkan, pendekatan anatomi dapat menunjukkan korelasi antara karakter anatomi dan karakter-karakter yang lain, sehingga dapat digunakan sebagai penguat dalam takson serta biasanya dapat diandalkan untuk membedakan jenis (Stone 1976 in Rahayu 2008).

Tujuan
Praktikum ini memilki tujuan untuk mengkaji dan menambah pemahaman terhadap karakter morfologi dan anatomi secara umum pada berbagai jeni ikan spesies tawar dan laut.

Manfaat
Hasil praktikum ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah wawasan keilmuan perikanan dan sebagai bahan informasi dalam proses pembelajaran.


TINJAUAN PUSTAKA

Ikan memiliki bagian morfologi dan anatomi yang khas layaknya hewan tingkat tinggi umumya. Secara mendasar sebenarnya ikan memiliki pola dasar berupa kepala, badan dan ekor. Morfologi meliputi studi mofometrik dan meristik dari ikan. Morfometrik adalah ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh atau bagian tubuh ikan misalnya panjang total dan panjang baku. Ukuran ini merupakan salah satu hal yang dapat digunakan sebgai ciri saat mengidentifikasi ikan. Adapun meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tubuh dari ikan, misalnya jumlaj sisik pada garis rusuk, jumlah jari-jari keras dan lemah pada sirip punggung. Selain itu karakter morfologi dapat digunakan untuk mengukur jarak dan hubungan kekerabatan dalam pengkategorian variasi dalam taksonomi (Akbar 2008).
Morfologi ikan disesuai kandengan gerakan ikan maupun dengan tempat ikan hidup sebagai upaya penyesuaian diri dengan lingkungan, terutama lingkungan fisik perairan. Bentuk luar ikan diantaranya bentuk tubuh dan sirip, biasanya dapat menggambarkan habitat dan cara bergerak ikan(Akbar 2008).

Pendekatan anatomi dapat menunjukkan korelasi antara karakter anatomi dengan karakter-karekter yang lain. Umumnya karakter anatomi memiliki kegunaan yang cukup konstan dan dapat bersifat diagnostik. Karakter anatomi digunakan baik untuk menentukan identifikasi maupun untuk menentukan hubungan filogenetik. (Rahayu dan Handayani 2008).
Bagian dalam tubuh ikan yang dapat ditemukan secara umum terdiri dari insang, jantung, hati, lambung, usus, gonad, gelembung gas serta ginjal. Organ-organ ini memiliki fungsi seperti untuk bernafas, mencerna makanan, eksresi, pergerakan dan reproduksi. Organ- organ bekerja secara berintegasi satu sama lain membentuk sistem yang saling berkaitan.


METODOLOGI

Waktu dan Tempat
Praktikum Morfologi dan Anatomi Ikan dilaksanakan ada hari Selasa, 23 Februari 2016 pada pukul 15.00-18.00 WIB. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Makro, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi alat bedah, gunting, trashbag buku gambar, dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan Lele (Clarias batrachus), ikan Bandeng (Chanos chanos), ikan Mas (Cyprinus carpio), ikan Tongkol (Auxis thazard), Ikan Belut (Monopterus albus) dan ikan Nila (Oreochromis niloticus).

Prosedur Kerja
Metode yang dilakukan adalah dengan cara mengamati anatomi eksternal ikan menggunakan mata kemudian digambar pada buku gambar. Pembedahan merupakan suatu perlakuan dimana praktikan dapat mengamati bagian internal dari ikan. Metode ini dilakukan dengan cara membedah ikan sesuai dengan prosedur membedah ikan yang biasa dilakukan. Ikan yang sudah dipingsankan diletakkan di atas meja yang dialasi trashbag. Ikan kemudian dibedah dengan menusukkan gunting bedah ke bagian anus ikan, lalu dibedah sampai ke bagian sirip perut (ventral) ikan tersebut. Setelah dilakukan penyayatan, bagian luar ikan kemudian ditarik agar bagian dalam ikan terlihat dan dapat diamati. Bagian ikan kemudian diamati dan di dokumentasi.


HASIL DAN PEMBAHASAN

1.Ikan Lele (Clarias batrachus, Linnaeus 1758)
Ikan lele (Clarias batrachus) merupakan ikan yang memiliki banyak manfaat. Selain sebagai konsumsi, juga karena ikan ini mengandung nilai gizi yang tinggi terutama protein.

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum, pada morfologi ikan lele memiliki bentuk tubuh campuran. Ukuran kepala ikan lele hampir seperempat dari ukuran panjang tubuhnya. Sirip ikan lele lengkap, yang terdiri dari sirip dorsal, sirip ventral, sirip pektoral, sirip dorsal, dan sirip anal. Lebar bukaan mulut ikan lele yaitu 2.5 cm, dengan posisi sub-terminal, memmpunyai empat pasang sungut. Ikan lele dilengkapi dengan sepasang nostril (lubang hidung) untuk mendeteksi bau. Tubuh ikan lele sangat licin, dan tidak memiliki sisik pada tubuhnya. Linea literalis pada ikan lele terlihat dengan jelas. Ikan lele tidak memiliki sirip lemak, sirip dadanya tidak bersatu, dan sirip ekornya memiliki bentuk membulat.

Hasil pengamatan morfologi sesuai dengan Saanin (1984) yang menyebutkan bahwa C.batrachus memiliki bentuk kepala pipih dan tubuh memanjang tidak bersisik serta dilapisi lendir, memiliki organ patil pada sirip dada.
Ikan lele memiliki aborecen organ, yaitu berupa alat pernafasan tambahan berupa membran yang berlipat dengan kapiler darah (Putra 2014). Anatomi dalam pada ikan lele yang terlihat saat praktikum yaitu otak, insang, jantung, hati, pankreas, ginjal, gonad, lambung, usus, dan anus. Ikan lele tidak memiliki gelembung renang, yang merupakan alat keseimbangan naik turunnya dalam air. Hal ini dikarenakan ikan lele lebih sering berada didasar perairan atau perairan yang berlumpur. Hasil praktikum anatomi dalam, terlihat adanya usus ikan lele yang panjang, hal ini dikarenakan ikan lele termasuk omnivora.
Gambar 1 Anatomi Dalam Ikan Lele (Clarias batrachus)
Sumber: Dokumentasi pribadi

2.Ikan Bandeng (Chanos chanos, Forsskal 1755)
Ikan Bandeng (Chanos chanos) merupakan ikan campuran antara air asin dan air tawar atau payau. Berdasarkan pengamatan, ikan bandeng memiliki bentuk tubuh pipih. Sirip ikan bandeng lengkap, terdiri dari sirip dorsal, sirip anal, sirip ventral, dan sirip pektoral. Lebar bukaan mulut yaitu 1.5 cm, dengan bentuk mulut terminal. Tubuh ikan bandeng ditutupi dengan sisik sikloid, dengan linea literalis yang terlihat dengan jelas. Ikan bandeng dilengkapi dengan sepasang nostril (lubang hidung) untuk mendeteksi bau
Ikan bandeng (Chanos chanos) menurut gambar literatur memiliki bentuk tubuh yang ramping, dengan mulut terminal. Tipe sisik pada ikan bandeng yaitu sikloid. Sirip ekor yang panjang dan berbentuk cagak (Nofyan et al. 2011). Mulut ikan bandeng tidak bergigi sehingga menyukai makanan ganggang biru yang tumbuh di dasar perairan. Tubuh ikan bandeng terdapat linea literalis.
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum, ikan bandeng memiliki anatomi dalam berupa, otak, jantung, insang, hati, pankreas, ginjal, gonad, lambung, usus, dan anus. Alat pernafasan pada ikan bandeng berupa insang. Terdapat jantung yang terletak dibelakang insang. Usus ikan bandeng terlihat lebih panjang, karena ikan bandeng ikan herbivora sehingga warna usus agak kegelapan.

Gambar 2 Anatomi Dalam Ikan Bandeng (Chanos chanos)
Sumber: Dokumentasi pribadi
Bagian-bagian dalam ikan bandeng terlihat kurang begitu jelas berdasarkan gambar yang diambil ketika praktikum. Hampir semua organ dalamnya berwarna hitam. Ikan bandeng memiliki gelembung renang yang berfungsi sebagai alat pendeteksi pada posisi kedalaman air. Hasil praktikum dengan literatur tidak ada perbedaan. Secara umum anatomi ikan bandeng hampir sama dengan ikan lainnya.


3.Ikan Mas (Cyprinus carpio, Linnaeus 1758)
Ikan Mas (Cyprinus carpio) merupakan ikan dengan habitat asli air tawar dengan nilai ekonomis yang tinggi dan tersebar di seluruh perairan Indoesia. ikan Mas memiliki banyak manfaat, diantaranya, daging ikan mas dapat diolah sebagai bahan makanan, mencegah penyakit dan gagal jantung karena mengandung omega 3, menurunkan tekanan darah dan mengurangi berat badan serta menyehatkan mata.

Morfologi luar ikan Mas (Cyprinus carpio) memiliki bentuk tubuh yang pipih, dengan kelengkapan sirip yang lengkap yaitu sirip dorsal, sirip kaudal, sirip anal, sirip ventral, dan sirip pektoral. Lebar bukaan mulutnya 1 cm. Ikan Mas memliki nostril. Sisiknya sikloid. Dan lineal lateralisnya jelas tidak terputus yang berfungsi sebagai organ sensoris.

Menurut Rudiyanti (2009), Ikan mas memiliki bentuk tubuh yang panjang dan pipih atau biasa di sebut dengan sebutan comprossed. Belahan mulutnya terdapat pada bagian depan kepala nya atau lebih tepatnya berada pada bagian ujung hidung nya. Gigi kerongkongan nya terdapat pada ujung mulut bagian dalam nya. Adanya dua pasang sungut pada wilayah anterior nya. Pada seluruh bagian tubuh nya di selimuti oleh sisik. Sisik ikan mas ini memiliki ukuran yang besar, jika di bandingkan dengan sisik ikan yang lain akan sangat terlihat perbedaan nya.

Gambar 3. Anatomi Dalam Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Anatomi dalam yang terdapat pada ikan Mas yaitu organ otak, insang, jantung, hati, pankreas, ginjal, gelembung renang, gonad, lambung atau gizard, usus dan anus. Untuk menampung makanan, ikan mas menggunakan lambung palsu nya. Insang ikan mas terdiri dari beberapa bagian seperti tulang lengkung insang, tapis insang, dan lembaran daun insang (Rudiyanti dan Ekasari 2009).

4. Ikan Tongkol (Auxis thazard, Lacepede 1800)
Ikan tongkol (Auxis thazard) merupak ikan pelagis perenang cepat dengan nilai ekonomis cukup tinggi dan disukai oleh masyarakat. Berikut merupakan gambar mengenai ikan tongkol (Auxis thazard).
Berdasarkan pengamatan, pada praktikum, morfologi ikan Tongkol (Auxis thazard) memiliki bentuk tubuh torpedo, dengan kelengkapan sirip yang lengkap yaitu sirip dorsal, sirip kaudal, sirip anal, sirip ventral, dan sirip pektoral. Dibelakang sirip punggung dan sirip dubur terdapat sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil yang disebut finlet sebanyak 7-8 pasang. banyaknya finlet ini menujukan ikan tongkol termasuk jenis ikan perenang cepat.

Ikan tongkol masih tergolong pada ikan Scombridae, bentuk tubuh seperti betuto, dengan kulit yang licin .Sirip dada melengkung, ujngnya lurus dan pangkalnya sangat kecil. Ikan tongkol merupakan perenang yang tercepat diantara ikan-ikan laut yang berangka tulang. Sirip-sirip punggung, dubur, perut, dan dada pada pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat dilipat masuk kedalam lekukan tersebut, sehingga dapat memperkecil daya gesekan dari air pada waktu ikan tersebut berenang cepat (Saputra 2011).
Di indonesia, ikan ini banyak membentuk gerombolan-gerombolan besar terutama di perairan indonesia timur dan samudra Indonesia. Dan lineal lateralisnya jelas tidak terputus yang berfungsi sebagai organ sensoris (Saputra 2011).

Gambar 5. Anatomi Dalam Ikan Tongkol (Auxis thazard)
Sumber Dokumentasi Pribadi

Anatomi dalam yang terdapat pada ikan Mas yaitu organ otak, insang, jantung, hati, pankreas, ginjal, gonad, lambung, usus dan anus.

5.Ikan Belut (Monopterus albus, Zuiew 1793)

Berdasarkan pengamatan morfologi belut tidak memili sirip. Badan belut bulat panjang menyerupai ular, kulitnya licin berlendir, mata kecil hamper tertutup oleh kulit, giginya kecil runcing membentuk kerucut, bibir berupa lipatan kulit yang lebar, tidak bersirip perut dan tidak bersisik. Letak dubur jauh ke belakang dada.
Secara anatomi, kelenjar kelamin gonad (gonad) belut memiliki ovarium sekaligus testes. Ovarium berjumlah sepasang, terletak memanjang didalam rongga badan, disebelah kiri dan kanan gelembung renang. Sedangkan testes berada di bawah gelembung renang.
Menurut Afandi (2003), sirip dada, punggung, dan sirip dubur telah berubah menjadi sembulan kulit yang tidak berjari-jari.
Belut mempunyai ciri khas kelamin Progynes Hermaprodyte atau dapat berubah-ubah. Seperti ikan lele, belut juga dilengkapi dengan alat pernafasan tambahan yang berfungsi untuk mengambil oksigen dari permukaan air. Alat pernafasan tambahan ini berupa kulit tipis yang penuh dengan lendir terdapat pada rongga mulut (Affandi 2003). Media hidupnya dari kecil sampai dewasa dan bertelur di air tawar yang berlumpur. Dapat juga ditemukan di sungai-sungai atau dirawa-rawa yang berair tawar (Sarwono, 2003).

6.Ikan Nila (Oreochromis niloticus, Linnaeus 1758)

Ikan nila merupakan ikan air tawar yang bernilai ekonomis. Ikan nila tersebar merata di Indonesia. Ikan ini memiliki rasa yang disukai oleh banyak orang dan harga yang cukup terjangkau. Berikut merupakan morfologi ika nila.

Ikan Nila (Orechromis niloticus) memiliki bentuk tubuh yang pipih. Ikan nila memiliki sirip yang lengkap, yaitu sirip Caudal (Sirip ekor), anal, pektoral (sirip dada), ventral (sirip perut) dan dorsal (sirip punggung). Ikan nila memiliki Linea lateralis yang jelas dan tidak terputus. Ikan nila memiliki bentuk mulut terminal. Ikan nila memiliki sirip stenoid (berbentuk seperti sisir).

Gambar 5. Anatomi ikan nila
Sumber: Dokumentasi pribadi

Ikan nila memiliki anatomi dalam yang hampir mirip dengan ikan ikan tawar lain pada umumnya. Struktur dalam ikan nila yang terlihat pada saat pengamatan adalah adanya jantung, ginjal, usus, lambung, hati, gelembung insang dan gonad.
Ikan nila umumnya memiliki bentuk tubuh panjang dan ramping, dengan sisik berukuran besar. Matanya besar, menonjol, dan bagian tepinya berwarna putih. Gurat sisi (linea literalis) terputus dibagian tengah badan kemudian berlanjut, tetapi letaknya lebih ke bawah dari pada letak garis yang memanjang di atas sirip dada. Sirip punggung, sirip perut, dan sirip dubur mempunyai jari-jari keras dan tajam seperti duri. Sirip punggungnya berwarna hitam dan sirip dadanya juga tampak hitam. Bagian pinggir sirip punggung berwarna abu-abu atau hitam. Ikan Nila memiliki lima sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip dada (pectoral fin), sirip perut (venteral fin), sirip anus (anal fin), dan sirip ekor (caudal fin). Sirip punggung memanjang, dari bagian atas tutup insang hingga bagian atas sirip ekor. Ada sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran kecil. Sirip anus hanya satu buah dan berbentuk agak panjang (Widyanti 2009).

7.Ikan Tetengkek (Megalaspis cordyla, Panneus 1758)
Ikan Tetengkek merupakan ikan pelagis yang termasuk ke dalam ordo Perciformes, famili Carangidae, dan genus Megalaspis. Pada ikan dewasa terutama ditemukan di laut, spesies gerombolan pelagis jarang terlihat di terumbu. Makanan utama mereka adalah ikan kecil. Persebaran ikan tersebut terdapat di Indo-Pasifik Barat: Afrika Timur ke Jepang dan Australia (Sivakami 1995).

Ikan tetengkek memiliki sirip yang lengkap yaitu sirip dorsal, anal, pectoral, kaudal dan ventral. Sirip punggung pertama pada ikan ini lebih pendek dibanding sirip punggung kedua. Bentuk sirip kaudal dari ikan tetengkek adalah berbentuk garpu. Ikan tetengkek memiliki tipe sisik sikloid. Tetengkek memiliki linea lateralis yang lengkap dan tidak terputus. Selain itu, tetengkek memiliki modifikasi kulit berupa finlet.
Sisik sikloid memiliki dua bagian, yaitu bagian yang berupa tulang yang tersusun dari bahan organic berupa garam kalsium dan bagian berikutnya adalah lapisan fibrous (serat) yan tersusun dari kolagen. Finlet adalah sembulan-sembulan kulit yang tipis dan pendek. Umumnya terletak di antara sirip punggung dan sirip ekor dan diantara sirip dubur dan sirip ekor. Selai finlet, ikan tetengkek juga memiliki skut dan keel yang membantu pergerakan ikan tongkol ketika berenang dengan cepat.

Gambar 6. Ikan Tetengkek (Megalaspis cordyla)
Sumber : Dokumentasi pribadi

Pada pengamatan anatomi bagian dalam ikan pada ikan tetengkek terdapat organ- organ diantaranya insang, jantung, hati, lambung, usus, ginjal, gonad dan gelembung renang.

8.Ikan Kerapu (Epinephelus sexfasciatus, Valenciennes, 1828)

Kerapu atau groupers merupakan salah satu spesies ikan yang sangat penting baik dari segi ekologi maupun segi komersil. Kerapu termasuk golongan predator dalam ekosistem terumbu karang (Sutrisna A. 2011). Tubuhnya tertutup oleh sisik – sisik kecil. Kerapu biasanya hidup diperairan terumbu karang dan sekitarnya, ada pula yang hidup disekitar muara sungai namun kerapu tidak senang pada air laut dengan salinitas rendah (Nursida 2011).

Gambar 7. Ikan kerapu (Epinephelus sexfasciatus)
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Bentuk badan ikan kerapu pipih dengan mulut lebar serong keatas dengan bibir bawah menonjol keatas. Rahang bawah dan atas dilengkapi dengan gigi deretan berderet dua baris, lancip dan kuat serta ujung luar bagian depan adalah gigi yang terbesar. Ikan kerapu memiliki memiliki sirip yang lengkap yaitu sirip dorsal, anal, pectoral, kaudal dan ventral. Sirip ekor umumnya membulat (rounded). Ikan kerapu memiliki linea lateralis yang lengkap dan tidak terputus.

Pada pengamatan anatomi bagian dalam ikan pada ikan kerapu terdapat organ- organ diantaranya insang, jantung, hati, lambung, usus, ginjal, gonad dan gelembung renang.

KESIMPULAN
Ikan memiliki pola dasar yang terdiri dari kepala, badan dan ekor. Pada ikan terdapat keanekaragaman bentuk badan, bentuk kepala, ukuran dan posisi yang saling bervariasi sesuai dengan kebiasaan hidup dan lingkungan dimana ikan-ikan itu berada. Keanekaragaman jenis ikan itu dapat terlihat dari bentuk morfologinya maupun anatominya, ciri-cirinya dan klasifikasi dari pada ikan itu sendiri. Sehingga ikan dapat digolongkan ke dalam satu golongan dan dapat dibedakan dengan ikan-ikan yang berlainan jenis.

SARAN
Diharapkan dilakukan penelitian lebih lanjut tentang tentang anatomi dalam dan morfologi dari banyak jenis ikan-ikan yang ada di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Biota Air Tawar, Jenis-Jenis dan Peran Biota Air Tawar, Bahan Organik dan Nutrien bagi Biota Air Tawar, Rantai Makanan Ekosistem Biota Air Tawar, dan Penyebab Kelangkaan Biota Air Tawar dari Pemicu

BUDIDAYA IKAN KONSUMSI